Senin, 09 Desember 2013

Teknik Beding

TEKNIK BENDING


Bagi pemula yang berniat memainkan musik bernuansa blues dengan harmonika diatonik, teknik bending tentu menjadi teknik yang segera ingin dikuasai. Pasalnya, dengan teknik ini, permainan harmonika kita akan terdengar bluesy. Selain itu, beberapa nada yang hilang (tapi tidak semuanya) akan kita dapatkan.
Bending adalah menurunkan nada. Tiap lubang memiliki ketentuan sendiri mengenai bending. Misalnya, lubang 4 dapat dibending setengah nada (bending 1 level) dengan dihirup dengan cara tertentu. Lubang 3 dapat dibending satu setengah nada (jadi Anda harus membending 3 level). Lubang 8 dapat dibending setengah nada, tapi dengan ditiup dengan cara tertentu (bukan dihirup). Seperti yang pernah saya tulis dalam postingan sebelumnya, untuk lebih memudahkan pemahaman kamu mengenai bending beserta contoh suaranya silakan download aplikasi Virtual Harmonica buatan saya disini. Atau kamu dapat melihat video Kak Risky mengenai bending disini.
Nah, setelah melihat video atau mendownload aplikasi di atas, pertanyaan berikutnya tentu: bagaimana cara bending? Teknik bending bukanlah teknik yang dapat dikuasai dalam semalam. Saya sendiri berhasil melakukan bending pertama saya setelah 6 bulan belajar harmonika. Bukan waktu yang singkat tentunya. Namun, ada beberapa pemain harmonika yang bisa menguasai teknik ini dalam waktu relatif singkat. Merek dan kualitas harmonika menjadi salah satu faktor penting dalam kecepatan penguasaan teknik ini. Beberapa merek yang konon mudah dibending antara lain: Suzuki Harpmaster, Hohner Special 20, Hohner Golden Melody, Lee Oskar, dan harmonika mahal lainnya.
Jika kamu bisa bersiul, akan lebih mudah untuk menjelaskan cara kerja teknik ini. Untuk kamu-kamu yang bisa bersiul, coba bersiul menirukan sirine ambulans (“iuiuiuiu…”), kemudian bayangkan bahwa harmonika adalah bagian tambahan mulutmu, lalu terapkan teknik ini untuk lubang 8, 9, dan 10. Mengapa lubang 8, 9, dan 10? Karena lubang 8, 9, dan 10 dibending dengan cara ditiup dengan tekanan dan arah udara berbeda. Nah, hal yang sama juga berlaku jika kamu bisa bersiul sambil menghirup udara menirukan sirine. Maka dengan prinsip yang sama, kamu bisa menurunkan nada (bending) lubang 1 hingga 6 dengan cara menghirup.
Bagaimana jika kita tidak bisa bersiul? Tenang, ada trik lain kok. Pertama, ambil sedotan dan gelas berisi air. Sekarang, sedot air dengan sedotan perlahan (jangan habiskan). Berhenti sejenak kemudian tekuk sedotan dan coba untuk menyedot air kembali. Tentu terasa lebih kuat bukan tekanannya? Nah, begitu juga dengan cara bending untuk lubang 1 hingga 6, kamu harus menyedot dengan tekanan yang lebih kuat (tapi jangan berlebihan atau reed harmonika kamu bisa patah). Tak cukup dengan tekanan kuat, kamu juga harus menurunkan rahang dan memundurkan lidah kamu, tujuannya agar udara yang terhirup masuk dengan arah yang berbeda. Memang perlu banyak latihan hingga nada dapat diturunkan.

Sumber : http://belajarharmonika.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar